Dewsa Hot

Tampilkan postingan dengan label cerita dewasa.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita dewasa.. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Desember 2012

Cerita Dewasa Terbaru Dapat Jatah Ngentot Setelah Ngantar Pulang Kamu



Cerita Dewasa Seks ini aku alamai saat masa kuliah. Disitulah terjadi sebuah pengalaman serta cerita sex aku bersama temanku. Gimana sih cerita dewasa dan cerita seks yang akan aku ceritakan kali ini ? yuk kita baca aja cerita berikut ini secara seksama. Kuliah jam terakhir di kampus S di kawasan Jakarta Selatan baru saja berakhir. Jam menunjukkan pukul 18.00 dan hari pun mulai gelap. Vani, mahasiswi semester 4 fakultas Ekonomi dengan rambut sebahu berwarna brunette berjalan meninggalkan kampus menuju halte depan kampus. Sesampainya di halte, Vani merasa agar kurang nyaman. Mata para cowok penjual rokok dan si timer memelotinya seolah ingin menelanjanginya.

Tersadarlah Vani bahwa hari itu dia memakai pakaian yang sangat sexy. T-shirt putih lengan pendek dengan belahan rendah bertuliskan WANT THESE?, sehingga tokednya yang berukuran 36C seolah hendak melompat keluar, akibat hari itu Vani menggunakan BH ukuran 36B (sengaja, biar lebih nongol). Apalagi kulit Vani memang putih mulus. Di tambah rok jeans mini yang digunakannya saat itu, mempertontonkan kaki jenjang & paha mulusnya karena Vani memang cukup tinggi, 173cm.

”Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen”, pikir Vani.

Biasanya Vani bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil cowok-cowok di jalan. Siang tadi Vani ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel. Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit.

Vani tambah salah tingkah karena cowok-cowok di halte tersebut mulai agak berani ngliatin belahan tokednya yang nongol lebih dekat lagi. ”Najis, berani amat sih nih cowok-cowok mlototin toked gw”, membatin lagi si Vani. Vani menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan pandangan mesumnya ke pantat Vani yang memang bulat sekal dan menonjol.

Makin salah tingkahlah si Vani. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya. Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Vani tidak kebayang tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya. Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada. Jam segini di kos juga kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung. Vani coba alternatif terakhir dengan menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman2nya yang punya mobil, eh sialnya HP mereka pada off. ”Buset, sial banget sih gue hari ini.”

Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai ”Neng, susunya mau jatuh tuh, abang pegangin ya. Kasihan, pasti eneng keberatan hehe”. Pias! Memerahlah muka Vani. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya malah balas makin pelototin toked si Vani. Makin jengahlah si Vani.

Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Vani. Jendelanya terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil menyeringai, si Ethan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Vani, berkulit hitam, tinggi besar, hampir 180cm.
”Van, jualan lo disini? Hehe”.Vani membalas
”Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Than, anter gue ya” pinta Vani.

Vani sebenarnya enggan ikut bersama si Ethan karena dia terkenal suka main cewek. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Ethan. Tapi si Ethan malah bilang ”Wah sory Van, gue harus pergi jemput nyokap gue. Arahnya beda sama kosan elo”. ”Than, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo” rajuk Vani. Sambil nyengir mesum Ethan berucap ”Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin”. ”Iya deh, ntar gue bayar” Vani asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut. ”Hehe sip” kata Ethan sambil membuka pintu untuk Vani. Vani masuk ke dalam mobil Ethan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di halte yang kehilangan santapan rohani.Mobil Ethan mulai menembus kemacetan ibu kota.

”Buset dah lo Van, sexy amat hari ini”.
Kata Vani ”Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai bagus hehe”.
”Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dient*tin sama tu abang-abang di halte haha” balas Ethan.
“Sial, enak aja lo ngomong Than” maki Vani.


Sambil mengerling ke Vani, Ethan berucap “Van, bayaran tumpangan ini, bayar sekarang aja ya”. ”Eh, gue bawa duit cuma dikit Than. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo” balas Vani. “Sapa yang minta diduitin bensin, Non” jawab Ethan. “Trus lo mau apa? Traktir makan” tanya Vani bingung. “Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja” ucap Ethan misterius. Semakin bingung si Vani. Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Ethan berkata ”Cukup lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin toked lo. Nepsong banget gue liatnya”. Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya. Seperti disambar petir Vani kaget dan berteriak ”BANGSAT LO THAN. LO PIKIR GUE CEWE APAAN!!”. Pandangan tajam Vani pada wajah Ethan yang tetap cengar-cengir. “Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini” kata Ethan. Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak gubuk gelandangan. Vani jelas ogah. “Bisa makin runyam kalo gue turun disini. Bisa2 gue digangbang” Vani bergidik sambil melihat sekitarnya. ”Ya biarlah si Ethan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi toked gue. Itung-itung amal. Kampret juga si Ethan ini”. Akhirnya Vani ngomong ”Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan. Jangan lama-lama” Vani ketus. ”Ga kok Van, cuma sampe kos lo doang” kata Ethan penuh kemenangan. ”Sialan, itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan sialan” pikir Vani.

Tangan kiri Ethan langsung terjulur meraih toked Vani sebelah kanan bagian atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Vani merasakan jari-jari kasar Ethan dikulit tokednya mulai membelai-belai pelan. Darah Vani agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada toked kanan bagian atasnya. Sambil tetap menyetir, Ethan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Vani yang menegang karena sebal tokednya diremas-remas. Ethan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Vani tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Ethan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan tokednya.

Nafas Vani mulai agak memburu, tapi Vani masih bisa mengontrol pengaruh remasan-remasan tokednya pada nafsunya ”Enak aja kalo gue sampe terangsang gara-gara ini” pikir Vani. Tapi Ethan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya menyelusup kedalam t-shirt Vani, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu ukuran lebih kecil. Toked Vani yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak tangan Ethan yang sebenarnya lebar juga. ”Ahh…!” Vani terpekik kaget karena manuver Ethan. ”Hehe buset toked lo Van, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe” ujar Ethan penuh nafsu.

Ethan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta toked Vani keluar dari BH-nya. Toked sebelah kanan Vani kini nongol keluar dari wadahnya dan terekspos full. ”Wuah..buset gedenya. Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya Van” kata Ethan vulgar. ”Bangsat lo Than. Kok sampe gini segala” protes Vani berusaha mengembalikan tokednya kedalam BH-nya. Tangan Vani langsung ditahan oleh Ethan ”Eh, inget janji lo. Gue boleh ngremesin toked lo. Mo didalam BH kek, di luar kek, terserah gue”. Sambil cemberut Vani menurunkan tangannya. Penuh kemenangan, Ethan kembali menggarap toked Vani yang kini keluar semuanya.

Remasan-remasan lembut di pangkal toked, dilanjutkan dengan belaian memutar disekitar puting, membuat Vani semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai memburu lagi. Apalagi Ethan mulai memelintir-melintir puting Vani yang besar dan berwarna pink. Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Ethan yang kasar memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari toked Vani. Perasaan nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan getaran-getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan Vani. ”Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa nahan!” membatin si Vani.

Tapi puting Vani yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Ethan yang berpengalaman. ”Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo” pikir Ethan kesenangan. Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Vani tidak sadar kalau Ethan sudah mengeluarkan kedua bongkah tokednya. Tangan kiri Ethan semakin ganas meremas-remas toked dan memilin-milih kedua puting Vani. Ucapan-ucapan mesum pun mulai mengalir dari Ethan “Nikmatin aja Van, remasan-remasan gue. Puting lo aja udh mulai ngaceng tuh. Ga usah ditahan birahi lo. Biarin aja mengalir. memek lo pasti udah mulai basah sekarang”. Vani sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Ethan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Vani untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak. Vani juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab.

“Sial..memek gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si Ethan masih ngremesin toked gue” pikir Vani yang mulai susah menahan birahinya. Berpikir seperti itu, Vani melonggarkan pertahanannya, membiarkan rasa gatal yang mulai menjalari memeknya menguat. Efeknya langsung terasa. Semakin Ethan mengobok-ngobok tokednya, rasa gatal di memek Vani semakin memuncak. “BUSETT. Cuma diremes-remes toked gue, gue udah mo keluar”. Vani menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah, ketika kenikmatan semakin menggila di bibir memeknya. Ethan yang sudah memperhatikan dari tadi bahwa Vani terbawa oleh birahinya, semakin semangat menggarap toked Vani.

Ketika melihat urat leher Vani menegang tanda menahan rasa yang akan meledak di bawahnya, jari telunjuk dan jempol Ethan menjepit kedua puting Vani dan menarik agak keras kedepan. Rasa sakit mendadak di putingnya, membawa efek besar pada rasa gatal yang memuncak di memiaw Vani. Kedua tangan Vani meremas jok kuat-kuat, dan keluar lenguhan tertahan Vani “Hmmmffhhhhhhh….”. Pada saat itu, memek Vani langsung banjir oleh cairan pejunya. Pantat Vani mengangkat dan tergoyang-goyang tidak kuat menahan arus orgasmenya. “Oh..oh..hmmffhh” Vani masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja. Karena Ethan sudah melihat bagaimana Vani orgasme, keenakan karena tokednya dipermainkan. “Hahaha dasar lonte lo Van. Sok ga suka. Tapi keluarnya sampe kelonjotan gitu” Ngakak Ethan penuh kemenangan.

Nafas Vani masih tidak beraturan, dan agak terbungkuk-bungkuk karena nikmatnya gelombang orgasme barusan. “Kampret lo Than” maki Vani perlahan. “Lo boleh seneng sekarang. Tapi berikut ga bakalan gue keluar lagi. Gue udah ga horny lagi” tambah Vani yang berpikir setelah dipuasin sekali maka libidonya akan turun. Tapi, ternyata inilah kesalahan terbesarnya. Beberapa saat setelah memeknya merasakan orgasme sekali, sekarang malah semakin berkedut-kedut, makin gatal rasanya ingin digesek-gesek. ”Lho, kok memek gue makin gatel. Berkedut-kedut lagi. Aduuuh..gue pengen memek gue dikontolin sekaraangg..siaall..” sesal Vani dalam hati. Ethan seperti tahu apa yang berkecamuk dalam diri (dan memek) Vani. Walaupun Vani bilang dia tidak horny lagi, tapi nafasnya yang memburu dan putingnya yang semakin ngaceng mengatakan lain. Ethan menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan bersemak yang memang sangat sepi, dan tangannya langsung bergerak ke setelan kursi Vani.

Tangan satunya langsung menekan kursi Vani agar tertidur. Vani yang masih memakai seatbealt, langsung ikut terlentang bersama kursi. ”EEHHH…APA-APAAN LO THAN??” Teriak Vani. Tidak peduli teriakan Vani, tangan kiri Ethan langsung meremas toked Vani lagi, sedang tangan kanannya langsung meremas memek Vani. ”OOUUHHHH……….!!” lenguh Vani keras, karena tidak menyangka memeknya yang semakin gatel dan berkedut-kedut keras akan langsung merasakan gesekan, bahkan remasan. Akibatnya, Vani langsung orgasme untuk kedua kalinya. Ethan tidak tinggal diam, ketika badan Vani masih mengejang-ngejang, jari-jarinya menggesek-gesek permukaan celana dalam Vani kuat-kuat. Akibatnya, gelombang orgasme Vani terjadi terus-menerus.

”Oouuuhh…Aghhhh…Ouhhhhhhhh hh Ethaannnnn…!! Teriak Vani makin keras karena kenikmatan mendadak yang menyerang seluruh selangkangan dan tubuhnya. Kedua tangan Vani semakin kuat meremas jok, mata memejam erat dan urat-urat leher menonjol akibat kenikmatan yang melandanya. Ketika gelombang orgasme mulai berlalu, Vani mulai membuka matanya dan mengatur pernafasannya. Rasanya jengah banget karena keluar begitu hebatnya di depan si Ethan. ”Aseem, napa gue keluar sampe kaya gitu sih. Bikin tengsin aja. Tapi, emang enak banget. Udah semingguan gue ga ngentot” batin Vani.

Saat Vani masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Ethan sudah bergerak di atas Vani, mengangkat t-shirt Vani serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga toked Vani yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Ethan. Tersenyum puas dan napsu banget Ethan berucap ”Gilaa..toked lo Van. Gede banget, mengkal lagi. Harus gue puas-puasin ngenyotinnya ni malem”. Ethan langsung menyergap kedua toked Vani yang putingnya masih mengacung tegak. Mulutnya mengenyot toked yang sebelah kanan, sambil tangan kanannya meremas-remas & memilin-milin puting yang sebelah kiri. Diisap-isap, lidah Ethan juga piawai menjilat-jilat dan memainkan kedua puting Vani. Gigitan-gigitan kecil dipadu remasan-remasan gemas jemari Ethan, membuat Vani terpekik ”Ehhgghh ahh.. ahh.. Ehhtanhnn.. kahtanya.. kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. kok sekarangg.. loh ngeyotin tohked guehh…ahh..ahh..” kata Vani sambil tersengal-sengal nahan birahi yang naik lagi akibat rangsangan intensif di kedua tokednya. Ethan sudah tidak ambil pusing ”Hajar bleh. Kapan lagi gue bisa nikmatin toked kaya gini bagusnya”.

Sekarang kedua tangan Ethan menekan kedua toked Vani ketengah, sehingga kedua putingnya saling mendekat. Kedua puting Vani langsung dikenyot, dihisap & dimainin oleh lidah Ethan. Sensasinya luar biasa, Vani semakin terhanyut oleh birahinya. Desahan pelan tertahan mulai keluar dari bibir ranum Vani. Lidah Ethan mulai turun menyusuri perut Vani yang putih rata, berputar-putar sejenak di pusernya. Tangan kanan Ethan aktif membelai-belai dan meremas paha bagian dalam Vani. ”Aah..ah.. emhh.. emh..Than.. lo ngapahin sihh..” keluh Vani tak jelas. Dengan sigap Ethan menyingkap rok mini Vani tinggi-tinggi. Memperlihatkan mini panty La Senza Vani berwarna merah. Agak transparan, dibantu cahaya lampu jalan samar-samar memperlihatkan isinya yang menggembung montok. Jembi Vani yang tipis terlihat hanya diatas saja, dengan alur jembi ke arah pusernya. ”Buseett..sexxyy bangett.. bikin konak gue ampir ga ketahan.” syukur Ethan dalam hati.

Tanpa babibu lagi jari-jari Ethan langsung menekan belahan memiek Vani, dan Ethan langsung mengetahui betapa horny-nya Vani ”Wah Van, memek lo udah becek banget neh. Panty lo aja ampe njeplak gini hehe”. Vani cuma bisa menggeleng-geleng lemah, sambil tetap menggigit bibir bawahnya, karena jemari Ethan menenekan dan menggesek-gesek memeknya dari atas panty. ”Thaan..than..singkirinn tangan lo doong….emh..emh..” keluh Vani perlahan, tapi matanya memejam dan gelengannya semakin cepat. ”Wah, harus cepat gw beri teknik lidah gue neh, biar si Vani makin konak hehe” pikir Ethan napsu.

Cepat Ethan ambil posisi di depan selangkangan Vani yang terbuka. Kursi Vani dimundurkan agar beri ruang cukup untuk manuver barunya. Paha Vani dibuka semakin lebar, dan Vani nurut saja. Jemari Ethan meraup panty mungil Vani, dan membejeknya jadi bentuk seperti seutas tali sehingga masuk kedalam belahan memek Vani. Ethan mulai menggesek-gesekkan panty Vani ke belahan memiawnya dengan gerakan naik turun dan kiri kanan yang semakin cepat. ”Aah.. aahh…ehmm..ehhmm.. uuh.. hapaan itu Etthann ahh…” desah Vani keenakan, karena gesekan panty tersebut menggesek-gesek bibir dalam memeknya sekaligus clitorisnya. Ethan juga semakin konak melihat memek Vani yang terpampang jelas.
Dua gundukan tembem seperti bakpau, mulus tanpa ada jembi di sekelilingnya, cuma ada dibagian atasnya saja.

”Van, memek lo ternyata mantap & montok banget. Pasti enak kalo gue makan neh. Apalagi sampe gue genjot nanti hehe” ujar Ethan penuh nafsu. Panty Vani dipinggirkan sehingga lidah Ethan dengan mudah mulai menjilati bibir memiaw Vani. Tapi sebentar saja Ethan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya. Langsung diangkatnya pantat Vani, dan dipelorotkan panty-nya.

Kini antara Ethan dan memek Vani yang tembem dan mulus, sudah tidak ada penghalang apa-apa lagi. Ethan langsung menyosorkan mulutnya untuk mulai melumat bakpao montok itu. Tapi, Vani yang tiba-tiba memperoleh kesadarannya, karena ada jeda sesaat ketika Ethan melepaskan pantynya, berusaha menahan kepala Ethan dengan kedua tanggannya. ”Gila lo Than, mo ngapain lo?? Jangan kurang ajar ya. Bukan gini perjanjian kita!” ujar Vani agak keras. Tapi kedua tangan Vani dengan mudah disingkirkan oleh tangan kiri Ethan, dan tanpa dapat dicegah lagi mulut Ethan langsung mencaplok memek Vani. Ethan melumatnya dengan gemas, sambil sekali lidah menyapu-nyapu clitoris dan menusuk-nusuk kedalam memiaw. Bunyi kecipakan ludah dan peju Vani terdengar jelas. Konak Vani yang sempat turun, langsung naik lagi ke voltase tinggi. Kepala Vani mengangkat dan dari bibirnya yang sexy keluar lenguhan agak keras.

”Ouuuffhhh….eeahh…ah. .ah lo apain mehmmek gue Thann..” erang Vani nyaris setengah sadar.

Rasa gatal yang hebat menyeruak dari sekitar selangkangannya menuju bibir-bibir memeknya. Rasa gatal itu mendapatkan pemuasannya dari lumatan bibir, jilatan lidah dan gigitan kecil Ethan. Tapi, semakin Ethan beringas mengobok-obok memek Vani dengan mulut, dibantu dengan ketiga jarinya yang mengocok lubang memek Vani, rasa gatal nikmat itu malah semakin hebat. Vani sudah tidak dapat membendung konaknya sehingga desahan dan erangannya sudah berubah menjadi lenguhan.

” OUUHHHHG….. HMMPPHH… ARRGGHH.. HAHHH.. OUHHH..”.

Kepala Vani menggeleng ke kiri dan kanan dengan hebatnya. Kedua tangannya menekan kepala Ethan semakin dalam ke selangkangannya. Pantatnya naik turun tidak kuat menahan rangsangan yang langsung menyentuh titik tersensitif Vani. Rasa ogah & jaim sudah hilang sama sekali. Yang ada hanya kebutuhan untuk dipuaskan.

”ETHAANN…GILLAA… HOUUUHHH.. ENAAKK…. THANN…AHHH” Vani semakin keenakan.

Ethan yang sedang mengobok-obok memek Vani semakin semangat karena memek Vani sudah betul-betul banjir. Peju dan cairan pelumas Vani membanjir di mulut dan jok mobil Ethan. Jempol kiri Ethan menggesek-gesek clitoris Vani, sedang jari-jari Ethan mengocok-ngocok lubang memek dan G-spot Vani dengan cepat. ”Heh, ternyata lo lonte juga ya Van. Mulut lo bilang nggak-nggak mulu. Tapi memek lo banjir kaya gini. Becek banget” kata Ethan dengan semangat sambil tetap ngocok memiaw Vani.

Dalam beberapa kocokan saja Vani sudah mulai merasakan bahwa gelombang orgasme sudah diujung memeknya. Ketika Ethan melihat mata Vani yang mulai merem melek, otot-otot tangan mulai mengejang sambil meremas jok mobil kuat-kuat dan pantat Vani yang mulai mengangkat, Ethan tau bahwa Vani akan sampai klimaksnya. Langsung saja Ethan menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah selangkangan Vani. Vani jelas saja langsung blingsatan ” Ah..ah napa brentii…” sambil tangannya mencoba mengocok memeknya sendiri. Ethan dengan tanggap menangkap tangan Vani, dan berujar ”Lo mau dituntasin?”. Vani merajuk ”Hiyah.. Than.. gue udah konak banggett nih. Pleasee.. kocokin lagi gue ya”. “Kalo gitu lo nungging sekarang” kata Ethan sambil menidurkan kursi sopir agar lebih lapang lagi dan ada pijakan buat Vani nungging. “Napa harus nungging Than” Vani masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya sendiri. “Ayo, jangan bantah lagi” kata Ethan sambil mengangkat pantat Vani agar segera menungging.

Vani dengan patuh menaruh kedua tangannya di jok belakang, dengan kedua lutut berada di jok depan yang sudah ditidurkan. Posisi yang sangat merangsang Ethan, demi melihat bongkahan pantat yang bulat, dan memek tembem yang nongol mesum di bawahnya.

Cepat Ethan melepas sabuk dan celana panjangnya, lalu meloloskan celana dalamnya. Langsung saja kontol hitam berurat sepanjang 17cm dan berdiameter 4.5cm itu melompat tegak mengacung, mengangguk-ngangguk siap untuk bertempur. Vani yang mendengar suara-suara melepas celana di belakangnya, menengok dan langsung kaget melihat kontol Ethan sudah teracung dengan gagahnya.

”Buset, gede juga tu kontol, hampir sama dg punya Albert” pikir Vani reflek.
”Eh, lo mo ngontolin gue Than. Enak aja!” teriak Vani dan mencoba untuk membalik badan.

Tapi Ethan lebih cepat lagi langsung menindih punggung Vani, sehingga Vani harus bertelekan lagi dengan kedua sikunya ke jok belakang. Ethan menggerakkan maju mundur pantatnya sehingga kontolnya yang ngaceng, menggesek-gesek bibir memek Vani. ”Sshh…Than…mmhh.. jangan macem-macem lo ya!” ujar Vani masih berupaya galak, tidak mau dikentot oleh Ethan.

Kedua tangan Ethan meraih kedua toked besar Vani yang menggantung dan meremas-remasnya dengan ganas. Sambil menciumi dan menggigit tengkuk Vani, Ethan berkata ”Udah deh, lo ga usah sok ga doyan kontol gitu. Kan lo yang mau dituntasin. Ini gue tuntasin sekalian dengan kontol gue. Lebih mantep timbang cuma jari & lidah hehe”. Remasan & pilinan di kedua toket dan serbuan di tengkuk dan telinga membuat gairah Vani mulai naik lagi. Nafas Vani mulai memburu. Tapi Vani masih mencoba untuk bertahan. Namun, gesekan kontol yang makin intense di bibir memek Vani, betul-betul membuat pertahanan Vani makin goyah. Kepalanya mulai terasa ringan, dan rasa gatal kembali menyerang memeknya dengan hebat.

”Hmffh…shh…awas lo Than kalo sampe hhemm.. sampe berani masukin kontol lo, lo bakal gue..hmff..gue….OUUHHHHH” omongan Vani terputus lenguhannya, karena tiba-tiba Ethan mengarahkan pal-kon nya ke lubang memek Vani yang sudah basah kuyup dan langsung mendorongnya masuk, hingga kepala kontol Ethan yang besar kaya jamur merah amblas dalam memek tembem Vani, sehingga ada peju Vani yang muncrat keluar.

”Hah..hah…shhh…brengs ek lo Ethannn. kontol lo…kontol lo…itu mo masuk ke memek guee…” erang Vani kebingungan, antara gengsi dan birahi. Ethan diam saja, tapi memajukan lagi pantatnya sehingga tongkolnya yang besar masuk sekitar 2 cm lagi, tapi kemudian ditarik perlahan keluar lagi sambil membawa cairan pelumas memek Vani. Sekarang pantat Ethan maju mundur perlahan, mengocok memiaw Vani tapi tidak dalam-dalam, hanya dengan pal-konnya aja. Tapi, hal ini malah membuat Vani blingsatan, keenakan.

”HMFPHH….HEEMMFFHH…SS HH AAHH…Ethannn kontol lo… kontol lo… ngocokin memek guee….hhmmmff”. Rasa gatal yang mengumpul di memek Vani, serasa digaruk-garuk dengan enaknya. Vani yang semula tidak mau dikontolin, jadi kepengen dikocok terus oleh kontol Ethan.

Kata Ethan ”Jadi mau lo gimana? Gue stop neh”. Ethan langsung mencabut kontolnya, dan hanya menggesek-gesekkan di bibir memek Vani. ”Ethaan…pleasee.. kentot gue. Masukin kontol lo ke memek gue. Gue udah ga tahan gatelnya..gue pengen dikenttooott!!!” rengek Vani sambil menggoyang-goyangkua pinggulnya, berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Ethan yang dibibir memeknya bisa masuk lagi.

”Hahahaha sudah gue duga, elo emang lonte horny Van. Dari tampang & body elo aja gue tau, kalo elo itu haus tongkol” tawa Ethan penuh kemenangan. ”Ayo buka paha lebih lebar lagi” perintah Ethan. Vani langsung menurutinya, membuka pahanya lebih lebar sehingga memeknya makin terpampang. Ethan tanpa tedeng aling-aling langsung menusukkan kontolnya kuat-kuat ke memek Vani. Dan…BLESHH…seluruh tongkol hitam itu ditelan oleh memek montok Vani. Air peju Vani terciprat keluar akibat tekanan tiba-tiba benda tumpul besar.

”AUUGGHHHH…………!!! ” pekik Vani yang kaget dan kesakitan.

”Hehehe gimana rasa kontol gue Van” kekeh Ethan yang sedang menikmati hangat dan basahnya memek Vani. Vani masih shock dan agak tersengal-sengal berusaha menyesuaikan diri dengan benda besar yang sekarang menyesaki liang memeknya. ”Buseet..tebel banget nih kontol, memek gue penuh banget, keganjel. Mo buka paha lebih lebar lagi udah ga bisa.. mhhmff” erang Vani dalam hati. Karena Vani diam saja, hanya nafasnya saja yang terdengar memburu.

Ethan mulai menarik keluar kontolnya sampai setengahnya, kemudian mendorongnya masuk lagi. Demikian terus menerus dengan ritme yang tepat. ”Hehh..heh…mmm legit banget memek lo Vannn..” desah Ethan keenakan ngentotin memek Vani yang peret tapi basah itu. Hanya butuh tiga kocokan, Vani mulai didera rasa konak dan kenikmatan yang luar biasa. Menjalari seluruh tangan, pundak, tokednya, sampai selangkangan dan seluruh memeknya. Rasa gatal yang sangat digemari oleh Vani seperti mengumpul dan menjadi berkali lipat gatalnya di memeke Vani. Vani sudah tidak mendesah lagi, tapi melenguh dengan hebat. Hilang sudah gengsi, tinggal rasa konak yang dahsyat.

”UUHHHHH…..UHHH……OUUHHGG GG… ENNAAKKNYAA…”.
”OH GODD..memek GUE…memek GUE..”
Vani terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..
”memek GUE..GATELLL BANGETT….KENTTOOTTT GUE TTHANN…ARGGHH…”

Lenguhan Vani semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir sexy-nya. Kepalan tangan Vani menggegam keras, kepalanya menggeleng semakin cepat, pinggulnya bergerak heboh berusaha menikmati seluruh kontol Ethan. Ethan pun terbawa napsunya yang sudah diubun-ubun. Tangannya meremas-remas toked Vani tanpa henti dengan kasarnya, dan Ethan sudah tidak menciumi pundak & tengkuk Vani, melainkan menggigitnya meninggalkan bekas-bekas merah. Pantatnya bergerak maju mundur dengan ritme yang berantakan, cepat lalu perlahan, kemudian cepat lagi, membuat kontol Ethan mengocok memek Vani seperti kesetanan.

Bunyi pejuh Vani yang semakin membanjir menambah nafsu mereka berdua semakin menggila. SLEPP..SLEPP..SLEPP..PLAK..PLA K…suara kontol yang keluar masuk memek dan benturan pantat Vani dengan pangkal kontol Ethan terdengar di sela-sela lenguhan Vani & Ethan. Tak sampai 10 menit Vani merasakan aliran darah seluruh tubuhnya mengalir ke memeknya. Rasa gatal sepertinya meruncing dan semakin memuncak di tempat-tempat yang dikocok oleh tongkol Ethan.

”GUEE KELUAARRRR THANNN……OUUUHHHHHHHHH….A HHHHHHH…” teriak Vani melampiaskan rasa nikmat yang tiba-tiba meledak dari memeknya. Ethan merasakan semburan hangat pada tongkolnya dari dalam memek Vani. Karena Ethan tetap mengocokkan kontolnya, bahkan lebih cepat ketika Vani mencapai klimaksnya, Vani bukan saja dilanda satu orgasme, melainkan beberapa orgasme sekaligus bertubi-tubi.

”OAHHH…OHHH….UUUHH..KOK..K OK.. KLUAR TERUSSS NIIIHHH…” erang Vani dalam klimaksnya yang berkali-kali sekaligus. Hal ini membuat Vani berada dalam kondisi extacy dalam 30 detik lamanya. Badan Vani berkelonjotan, air pejunya muncrat keluar dari dalam memeknya. ”Gilaa..enak bener than… gue sampe keluar berkali-kali” ujar Vani agak bergetar karena Ethan masih dengan nafsunya mompain memek Vani. ”Hehehe demen banget liat lo keluar kaya gitu Van. Betul-betul nafsuin. Tapi ini baru setengah jalan. Gue bikin lo lebih kelonjotan lagi. Gue kentot lo sampai peju lo keluar semua” kata Ethan.

Vani hanya bisa merutuk dalam hati, karena memang dia merasa keenakan dientot Ethan dengan cara sekasar itu. Kemudian Ethan membalik tubuh Vani agar terlentang dan bersandar di jok belakang. Kedua kaki Vani diangkat dan mengangkang lebar sehingga Ethan bisa dengan jelas melihat memek Vani yang chubby itu berleleran dengan peju Vani. ”Than, udahan dulu ya. Gue lemes banget” Vani terengah-engah minta time-out. Tapi bukan Ethan namanya kalo nurutin kemauan si cewek. Bagi Ethan, si cewek harus digenjot terus sampai betul-betul lemes, baru disitu si cewek dapat klimaksnya yang paling hebat. Tidak pedulian rengekan Vani, Ethan langsung mengarahkan kontolnya ke memek Vani yang menganga, dan langsung BLEESHH..!! Dengan mudahnya memek Vani menelan kontol Ethan.

”Hmmffpp..sshiitt..” Vani cuma bisa mengumpat perlahan karena tiba-tiba saja (lagi) kontol Ethan sudah amblas kedalam memeknya. Ethan langsung menggenjot Vani dengan kecepatan tinggi. SLLEPP…SLEEPP… SLLEPPP…SLEPP…. kontol Ethan keluar masuk memek Vani dengan cepat. Vani yang sudah lemes dan kehabisa energy, tiba-tiba mulai merasakan sensasi horny lagi. ”Oh shit..gue kok horny lagi. Lagi-lagi memek gue minta digaruk shhhh..” mengumpat Vani dalam hati. Ethan yang kini berhadapan dengan Vani, bisa melihat perubahan mimik muka Vani yang dari lemes dan ogah-ogahan, menjadi mimik orang keenakan dan horny abis. ”Hehehe gue kata juga apa. Elo memang harus dikentot terus, dasar memek lonte” ujar Ethan sambil terus memompa memek Vani. Kedua tangan Ethan kini bertelekan di toked Vani, dan meremasnya seperti meremas balon.

”AAHH…AHH…AHH..EEMMPPHH… .EKKHH….” erang Vani yang merem melek keenakan dientot. Kali ini tidak sampai 5 menit, seluruh otot tubuh Vani sudah mengejang. Kedua tangan Vani memeluk dan mencakar punggung Ethan kuat-kuat. Lenguhan yang keluar dari mulut Vani semakin keras.

”HOUUUHH….HOOOHH….UUUGGHHH …ENNAAKKKKK..TERUSSS THANN…. GENJOTTT TERUSS…. GUE AMPIIRR NEEHHH……..”.
”Woe, lonte, lo udah mo keluar lagi? Tunggu gue napa” damprat Ethan tapi tetapi malah mempercepat genjotannya. Tanpa dapat dihalangi lagi, memek Vani kembali berkedut-kedut keras dan meremas-remas kontol Ethan yang berada didalamnya. Diiringi pekikan keras, Vani mencapai klimaksnya yang kesekian.

”AAGGGHHHHHHHHHHHHH……….. ………GUE KLUUAARRR ……..”.

Vani merasakan gelombang kenikmatan yang luar biasa itu lagi, dan seluruh tulangnya serasa diloloskan. ”Hhhh…..enak bangetttttt. Lemes banget gue” membatin si Vani. Melihat Vani yang sudah keluar lagi, kali si Ethan agak kesal karena dia sebenernya juga sudah hampir keluar. Tapi kalo si cewek sudah nggak binal lagi, si Ethan merasa kurang puas. ”Sialan, lo Van. Main keluar aja lo. Kalo gitu gue entot diluar aja lo. Di sini sempit banget”.

Maka Ethan langsung membuka pintu mobil, keluar dan menarik Vani keluar. ”Eh..eh.. apa-apaan ni Than. Gue mo dibawa kemana?” tanya Vani lemes. “Kaki gue lemes banget Than, susah banget berdiri” tambah Vani. Ethan langsung bopong Vani keluar dari mobil. Langsung dibawa kedepan mobil. Lantas badan Vani ditenkurapkan di kap depan BMW-nya.

Posisinya betul-betul merangsang. Pinggang ke atas tengkuran di kap mobil, dengan kedua tangan terpentang. Kedua kaki Vani yang lemes menjejak tanah, dibuka lebar-lebar pahanya oleh Ethan. Vani jengah sekali karena kini dia bugil di tempat terbuka. Siapa saja bisa melihat mereka. ”Than, balik dalam lagi aja yuk” ujar Vani sambil berupaya berdiri. Tapi dengan kuatnya tangan Ethan menahan punggung Vani agar tetap tengkurap di kap mobil, sehinggu pantatnya tetap nungging. ”Kan gue udah bilang, gue bakal kentotin lo sampai habis peju lo Van” ujar Ethan yang nafsunya makin berkobar melihat posisi Vani.

Hawa dingin malam malah membuat Ethan merasa energinya kembali lagi. Kedua tangan Ethan meremas bongkahan semok pantat Vani, dan membukanya sehingga memek Vani yang masih berleleran peju ikut membuka. Ethan langsung melesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Vani. ”AHHHH…” pekik Vani tertahan.

Kali ini Ethan betul-betul seperti kesetanan. Tidak ada gigi 1, atau 2, bahkan 3. Langsung ke gigi 4 dan 5. Genjotan maju mundurnya dilakukannya sangat cepat, dan ketika menusukkan tongkolnya dilakukan dengan penuh tenaga. PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK..bunyi pantat Vani yang beradu dengan badan Ethan semakin keras terdengar. ”GILAA…ENAKKK BANGET NIH memekKK…..” Ethan mengerang keenakan.

Tangannya mencengkram pantat Vani kuat-kuat, dan kepala Ethan mendongak ke atas, keenakan. Vani yang mula-mula kesakitan, mulai terangsang lagi. Entah karena kocokan Ethan, atau karena sensasi ngentot di areal terbuka seperti ini. Perasaan seperti dilihat orang, membuat memek Vani berkedut-kedut dan gatel lagi. Maka lenguhannya pun kembali terdengar.

”OUUHHH….HHHMMFFPPPPP….OHH H..UOOHH…ENAK..ENAK..ENAAKKK ….” Vani meceracau.

Mendengar lenguhan Vani, Ethan tambah nafsu lagi ”Ooo.. lo demen ya dikentot kasar gini ya Van..Gue tambahin lagi kalo gitu” kata Ethan dengan nafas memburu. Jari-jari Ethan tetap mencengkram bongkahan montok pantat Vani, tapi bedanya kedua jari jempolnya dilesakkan kedalam lubang pantatnya. Dan digerakkan berputar-putar didalamnya. Lubang pantat Vani adalah juga merupakan titik sensitif bagi Vani, sehingga mendatangkan sensasi baru lagi. Apalagi 2 jari jempol yang langsung mengobok-oboknya. Vani makin blingsatan dan makin heboh lenguhannya.

”GILAA LO THAN…UUHHHHHH.. UHH..UHH.. OUUUUUUHHHHHHH…..!

Vani sudah tidak bisa berkata-kata lagi, cuma lenguhan yang kluar dari mulutnya. Ethan tidak sadar bahwa setelah hampir 10 menit mengocok Vani dari belakang, Vani sudah dua kali keluar lagi. Vani yang sudah agak lewat sensasi orgasmenya, mulai menyadari bahwa gerakan Ethan mulai tidak beraturan dan tongkolnya jadi membesar. ”Oh shit, Ethan mo keluar. Pasti dia pengen nyemprot dalam memek gue. Harus gue cegah” pikir Vani panik. Tapi, pikiran tinggal pikiran. Badan Vani tidak mau diajak kerja sama. Mulutnya meneriakkan ”THAAN, JANGAN NGECRET DIDALLAMM….PLEASEE!!!”. Tapi Ethan yang memang sudah berniat menyemprotkan pejunya dalam memek Vani, malah semakin semakin semangat menggenjot dalam-dalam memek Vani. Vani sendiri karena memeknya semakin disesaki oleh kontol Ethan yang membesar karena hendak ngecret, jadi terangsang lagi dan langsung hendak ngecret juga.

Maka, ketika Ethan mencapai klimaksnya, tangannya mencengkram pantat Vani kuat-kuat, dan kontolnya ditekan dalam-dalam dalam memek Vani, Ethan meraung keras. “HMMUUUUAHHHHH….AAHHHH” cairan peju hangat Ethan menyemprot berkali-kali dalam liang memek Vani. Vani pun bereteriak keras ” OUUUAAHHHH….GUE KELUARRRRR….” dan pejunya pun ikut muncrat lagi.

Kedua mahluk lain jenis itu berkelonjotan menikmati setiap tetes peju yang mereka keluarkan. Cairan peju Ethan dan Vani berleleran keluar dari sela-sela jepitan kontol & memek Vani. Banyak sekali cairan yang keluar meleleh dari memek Vani turun ke pahanya.

Ethan puas sekali bisa menembakkan pejunya dalam memek cewek sesexy Vani. Apalagi si Vani ikutan keluar juga. ”Komplet dah” pikir Ethan. Karena lemas, Ethan ikut tengkurap, menindih tubuh Vani di atas kap mobil. kontolnya yang mulai mengecil, masih dibiarkan di dalam memek Vani. Sedang Vani sendiri, masih memejamkan mata menikmati setiap sensasi extasy kenikmatan orgasme yang masih menjalarinya seluruh tubuhnya. Belum pernah ia ngentot sampai keluar lebih dari 4 kali seperti ini. Apalagi sebelumnya dia sempat menolak. Rasa tengsin dan malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar.

Ethan yang masih menindihnya berkata ”Hehehe enak kan. Gue demen banget ngentot sama lo Van. Betul-betul binal & liar. Memek lo ga ada matinya, nyemprot peju mulu” kata Ethan seenaknya. Vani cuma bisa diam dan ngedumel dalam hati. ”Udah, bangun lo. Anter gue pulang sekarang. Berlebih banget nih gue bayarnya” ujar Vani ketus. ”Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau. Sekarang gue anter lo pulang” balas Ethan.

Ethan pun bangun dari punggung Vani dan beranjak ke pintu mobil dan mulai memakai pakaian dan celananya. Tapi kemudian dia heran, kok si Vani masih tengkurapan aja di kap mobil. ”Hei, katanya mo pulang. Kok masih tengkurapan aja” tanya Ethan. Vani tidak menjawab, hanya terdenger dengusan nafas saja. Ketika Ethan menghampiri, terlihatlah betapa merahnya muka Vani, karena menahan malu. ”Than, bantuin gue bangun dong. Kaki gue lemes banget. Selangkangan gue rasanya kaya masih ada yang ngganjel” ujar Vani malu-malu. ”Hahaha…KO juga lo ya, cewe paling bahenol di kampus” tawa Ethan membahana. Bertambahlah merahlah muka si Vani. Ketika mau bopong Vani, tiba-tiba pikiran mesum Ethan keluar lagi. Dikeluarkanlah HP-nya yang berkamera. Ethan ambil beberapa shot posisi Vani yang mesum banget itu plus dua close up memek Vani yang berleleran peju.

Karena Vani memejamkan mata untuk mengatur nafas, dia tidak sadar akan tindakan Ethan. Akhirnya Ethan kasihan juga, tubuh Vani dibopong masuk kedalam mobil. Bahkan dibantuin memakai pakaian dan roknya lagi. Tapi ketika Vani meminta panty-nya, Ethan berkata ”Ini buat gue aja. Kenang-kenangan. Lo ga usah pake aja. Memek lo butuh udara segar kelihatannya, habis tadi gue sumpalin pake kontol gue terus”. ”Sial lo Than. Ya udah, ambil dah sana” ketus Vani.

Vani langsung tertidur di kursi mobil. Baru terbagun ketika mobil Ethan sudah sampai di depan pagar kos-kosan Vani. ”Lo bisa jalan ga Van? Kalo masih lemes, gue papah deh masuk ke kamar lo. Itung-itung ucapan terima kasih sudah mau ngentot ama gue malam ini hehe” kata Ethan nakal. Vani tidak bisa menolak tawaran itu, karena memang dia masih merasa lemas dikedua kakinya. Maka Ethan pun memapah Vani berjalan menuju kosnya.

Kamar Vani ada di lantai 2. Kamar-kamar di lantai 1 sudah pada tertutup semua. Tidak ada penghuninya yang nongkrong di luar. Diam-diam Vani merasa lega. Apa kata orang kalo dia pulang dipapah seperti ini. Kalo ga dibilang lagi mabok, bisa dibilang yang enggak-enggak lainnya. Tapi sialnya, ketika dilantai 2 mereka berpapasan dengan si Mirna yang baru dari kamar mandi. Mirna yang selama ini jealous dengan kesexy-an Vani, perhatiin Vani dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Tiba-tiba si Mirna ketawa sinis ”Napa lo Van”. ”Sedikit mabok Mir” jawab Vani sekenanya. ”Mabok apa lo? Mabok peju kelihatannya” kata Mirna nyelekit sambil mandangi paha Vani. Reflek Vani nengok kebawah, betapa kagetnya Vani, karena dia baru sadar tadi belum bersihin leleran peju Ethan dan pejunya sendiri. Lelehan peju mengalir dari dalam memek Vani, sampai lututnya. Cukup banyak, sehingga kelihatan jelas.

PIASS! Muka Vani langsung memerah. Vani langsung berpaling, sedang Mirna terkekeh senang.
”Kalo elo kelihatannya malah kekurangan peju neh. Mana ada cowo yang ikhlas kasi pejunya ke cewe kerempeng kayo elo?” tiba-tiba Ethan nyeletuk pedes. Muka Mirna berubah dari merah, kuning sampai jadi ungu.
”Heh, gue juga punya cowok yang mau ngentot sama gue tanpa gue minta” balas Mirna ketus.
”Nah, berarti kan lo bedua sama, sama-sama butuh kontol & pejunya. Napa saling hina. Urus aja urusan lo masing-masing, dan kenikmatan lo masing-masing. Ga usah saling sindir” tandas Ethan.

Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Vani sedikit terkejut, ga nyangka kalo si bejat Ethan bisa ngomong cerdas seperti itu. Betul-betul penyelamatnya. Setelah ditidurkan di ranjangnya Ethan pamit ”Gue cao dulu ya Van. Thanks buat malam ini. Betul-betul sex yang hebat. Baru kali ini gue ngrasain. Kalo lo pengen, call gue aja ya. kontoll gue selalu siap melayani hehe”. ”Enak aja. Ini pertama dan terakhir Than. Kapok gue naik mobil lo” balas Vani pedas.

Ethan cuma tartawa saja, lalu berbalik menutup pintu dan pergi. Sebenarnya Vani merasakan hal yang sama dengan Ethan, betul-betul sex yang luar biasa malam ini. Vani ragu-ragu, bila Ethan ngajak lagi, emang dia bakal langsung nolak. Kok ga yakin ya? Sialan maki Vani pada diri sendiri. Sekarang gue butuh tidur. Dalam sekejap Vani langsung terlelap, tanpa berganti pakaian.

Read More »
21.26 | 8 komentar

Minggu, 23 Desember 2012

cerita panas nikmatnya suami orang


"kumpulan Cerita Dewasa paling seru" cerita seru 17+ "Cerita Porno terbaru" Kali ini warna-xp akan berbagi cerita dewasa paling seru, cerita panas , cerita dewasa hot, cerita bugil, vidio sexs paling seru yang berjudul "NGentot Adik ipar ku". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ngentot ,dan  kumpulan cerita sexs ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak cerita dewasa terbaru di bawah ini. Cerita sexs ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto sexs, Model hot, artis telanjang,ML,dan Tempat kejadian dalam cerita dewasa ini hanya Fiksi Belaka.

Cerita dewasa seks terbaru - Mandapat mimpi bagi orang yang saya cintai dan orang yang dicintai harus kandas di jalan tengah, pilihan dan semua impian yang tersimpan dalam pikiran saya, saya pikir adalah tombol hapus untuk kenyataan pahit, karena saya tidak dapat mencapai apa yang telah saya bidik.Aku sudah harus bersedia untuk melakukan semua apa yang ada dalam urutan orang tua seolah-olah aku hanya sebuah robot harus dibuat dalam kisah awal alat perintahnya.Inilah seks ini urusan kami mulai. Meskipun demikian ini adalah cara takdir saya, namun semua orang tua yang sama pingin anak senang tetapi mereka tidak berpikir bermain jika saya dapat tidaknya.Aku senang menggantung semua ini padanya aku kepercayaan, dan iklas.Menikah Pada usia muda tidak membuat saya mendapatkan rasa kepuasan hanya seks saya pikir yang tidak sembrono. Hari ini cerita itu kemudian mulai bertemu dengan Ronald. Cerita ini adalah: Saya menikah pada usia yang sangat muda, yakni 22 tahun. Saya tidak punya waktu untuk kuliah, karena aku pada usia itu jika orang tua sudah menikah, karena ayah saya memiliki banyak utang judi dengan seorang pria playboy "norak". Saya menikah dengan playboy, ia sudah sangat tua sekali, 65 tahun ketika aku menikah. Sekasur tahun saya tinggal dengan dia, selama itu saya tidak pernah merasa apa yang disebut nikmat seksual.

Bahkan, teman-teman, malam pertama malam yang paling indah. Sedangkan bagi saya, malam pertama adalah malam neraka!. Ternyata, Burhan, suami saya menderita diabetes (kadar gula darah tinggi yang mana), yang sangat parah, mengganggu tidur pada kejantanannya. Selama lima tahun kami menikah, selama saya hanya digaulinya mencumbu, mencium dan membelai dia menjadi, sisanya hanya keluhan hanya kekecewaan. Burhan sering merangsang dirinya dengan bermain film porno yang kita lihat bersama sebelum aktivitas seksual. Tapi apa yang terjadi? Burhan masih lesu, tidak mampu merangsang penisnya menjadi tegak, namun sebenarnya saya sangat sangat gembira, konyol. Saya mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Saya sering berfantasi, saya fucked seorang pria jantan. Saya sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksual saya, dalam banyak hal yang saya miliki dari fantasi-fantasi saya.

Suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit karena sakit. Selama hampir satu bulan dia dirawat di rumah sakit, saya semakin merasa kesepian untuk itu pula. Suatu hari aku harus pergi menebus obat di apotek besar, dan harus antre lama. Selama baris saya bosan. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek dan mencari suasana segar. Aku pergi ke mal dan makan dan minum disebuah restoran. Aku duduk di sana sendirian disebuah sudut. Karena restoran itu begitu ramai, jadi saya mendapat kembali tempat dan sudut. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang pemuda tampan meminta izin untuk duduk di depan saya.

Karena mungkin hanya bangku bahwa satu-satunya yang tersisa. Dia sangat ramah dan sopan, penuh senyum. Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngalor-ngobrol tentang apa-apa, sampai suatu waktu, dia membuka identitasnya. Dia masih lajang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adiknya yang masih di SMA. Hampir satu jam kami berbicara. Dalam saat percakapan, saya memberinya kartu nama lengkap dengan nomor telepon. Guy bernama Ronald, tinggi built-nya, kulit coklat, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami berjabat tangan dan berjanji satu sama lain menelpo kemudian. Ketika bersalaman, Ronald tua menggenggap jari dan menatap dalam ke mataku disertai dengan senyum penuh makna. Saya menulis kembali, tidak ada senyum kurang manis. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku sudah kalah tiga kali.

Ketika saya sedang mengendarai mobil, pikiran saya selalu benar-benar ke orang muda? kenapa hanya untuk jalan kembali ke perumahanku aku benar-benar nyasar ke Chester, dan kemudian kembali lagi mengapa blok M, dan kemudian terus jalan sambil mengkhayal, eh ..... Aku benar-benar Thamrin wilayah. Keberuntungan benar-benar buruk! Tapi Ok Anda tahu? Sudah satu minggu pengantar usia Ronald, setiap hari saya merasakan kerinduan padanya. Burhan suamiku masih terbaring di rumah sakit, tapi tugas saya tidak pernah perawatan Burhan tidak ada. Saya berani sebut Ronald ke HP nya. Saya mengatakan bahwa saya benar-benar kanget dengan dia, sehingga ia, serta saya lewatkan. Kami memiliki janji dan melihat tempat kami bertemu. Ronald aku jalan-jalan, aku menolak, takut melihat orang yang akrab dengan saya. Akhirnya kami sepakat untuk berbicara di tempat yang aman dan tenang, yaitu; "Hotel". Ronald membawa saya ke sebuah hotel bintang lima. Kami pergi ke mobilnya. Sementara mobil saya diparkir di Mall, demi keamanan privasi. Di hotel kami sampai di lantai VII Kamat, tenang memang, tapi tenang-tenang, tenang, dan romantis. "Anda sering datang ke sini?" Aku bertanya, ia menggeleng dan tersenyum. "Untuk pertama kalinya Bibi" lanjutnya. "Jangan panggil aku tante terus dong?" Pintaku.

Sekali lagi ia tersenyum. "Baik Yulia" katanya. Kami saling memandang, kami berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel. Kami saling menatap, ada sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantung berdebar, logika saya mati total, dan merasa semakin aneh, campuran kebahagiaan, emosi, kesenangan, cinta, takut, ah ..... macam-macamlah!. Tiba-tiba, karena alasan apapun, kita secara bersamaan saling berpelukan sambil memeluk erat. Aku membenamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat dia memeluk saya. Edaran lengan pinggang. Kami masih diam. Segera saya menangis tanpa diketahui, air mata Ronald panas membasahi dadanya. "Anda menangis Yulia?" Tanya Dia. Aku terdiam, isak tangis yang lebih serius. "Kanapa?" Dia meminta lagi. Ronals lembut menyeka air mataku. "Anda menyesal Yulia sini?" Kata Ronald lagi. Sekali lagi saya diam. Akhirnya Aku menggelengkan kepala. Dia membawa saya ke tempat tidur. Saya berbarin di tepi tempat tidur. Ronald duduk di sampingku, mengelus rambutku. Yah .... itu benar-benar keterlaluan!.

Aku menarik tanganku untuk Ronald memelukku, dia pergi bersama. Aku memeluknya dengan erat, kemudian ia mencium dahiku. Sepertinya dia mencintaiku. Saya juga mencium pipinya. Dorongan seksual saya mendapatkan terbakar, mengetahui selama ini saya hanya bisa menonton dan melihat apa yang disebut "penis" semnatar saya tidak pernah merasa sukacita. Ronald membuka kancing bajunya satu per satu. Aku menarik tangannya untuk memberi tanda ia membuka kancing busananku Agat satu per satu. Dia menurut. Para busanaku semakin dia membuka kancing lebih terangsang saya. Dalam sekejap saya jumlah telanjang! Ronal tampak tubuh putih mulus, tak henti-hentinya memuji dia dan menggeleng kagum. Kemudian dalam sekejap ia juga telah menjadi telanjang. Oh ...... jadi jantan dia. Dan ereksi penisnya begitu keras tampaknya. Semakin banyak yang tidak teratur napas.

Ronald mengelus payudaraku, lalu ...... tersedot. Oh ..... sangat lezat dan saya bersemangat. Dia mencium dadaku, leherku. Saya pun tak kalah kreatif, dan saya memegang penisku membelainya Ronald. Saya membayangkan semua adegan yang pernah saya lihat dalam pornografi. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Gaya saya masih kaku, tapi oke untuk pemula. Dia menggelaih setiap kepala kujilati penisnya. Jari Ronald mengelus pangkal pahanya, dalam bulu memekku belaian, menarik manarik dia sesekali. Aku mulai terangsang. Sudah tak karuan basah vagina, seks emosi yang disebabkan oleh meluap.

Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami berdua mengambil posisi di tengah tempat tidur. Saya berbarimng dan terbuka selangkangan, posisi siap, babak belur siap. Ronald memasukkan penisnya ke dalam vaginanku, oh .... benar-benar sakit,? sakit, aku berkata apa-apa, tetapi lebih dan lebih menyenangkan. Dia terus gemetar, saya kadang-kadang meladeninya. Sampai .... ... cret cret cret ... ... Tumpahan air mani muncrat Ronald dalam vagina saya. Aku benar-benar menyukainya, saya pikir ada keluar dari vagina saya, tapi aku sudah duluan, bahkan dua kali aku keluar. Astaga, setelah kami keluar dari tempat tidur, kita melihat darah segar menodai seprai putih. Aku masih perawan! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah kacau suami saya, karena dia sakit impoten yang disebabkan oleh diabetes. "Jadi kau masih perawan?" Tanya Dia kaget. Saya jelaskan lagi, dan dia memelukku sayang dan kasih sayang pada semua. Kami masih telanjang, lengan di sekitar satu sama lain, tubuh kita berdekatan. Aku mencium bibirnya, tanda kasih sayang juga. Kegadisanku itu seharusnya menjadi suamiku, mengapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah .... bodo besar! Aku bingung! Saat itu hampir pada hari dari kamar hotel kami, telah tiga kali aku berhubungan seks dengan anak muda ini.

Tidak semua gaya bisa dipraktekkan di kamarku. Aku belum mengalami! Rupanya ia juga selalu mudah rusak! Tapi bagus untuk pemula. Setelah makan siang, kami tudur-kembali dan berbicara, posisi masig dengan busana sederhana. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, mencium satu sama lain, tertawa, bercanda dan bahkan sedikit mengelus penisnya. Dia pun tak kalah kreatif, bermain puting saya, saya senang ...... dan ....... oh, .... kita melakukannya lagi dalam posisi berdiri. Tubuh kita masih basah dan penuh sabun. Oh sukacita, saya telanjang bersanggama basah di kamar mandi. Ronal agak lama melakukan hubungan seksual, mengetahui berapa banyak putaran dia malakukannya. ia sekarang tampak terlihat sedikit kerja keras. Dirangsangnya saya, mencium bagian luar vagina saya, tepi dijilatinya, dalam, dan oh .... Aku menggeliat kenikmatan.

Saya juga tidak ingin kehilangan bisnis, kocok-kocok penis saya Ronald membesar sudah tegang, saya tempelkan di tengah kedua payudara, saya bermain dengan kedua tetekku biru meniru adegan dalam VCD film. Tak kusangka, dengan adegan seperti itu, Ronald mampu menyemburkan air mani, dan semprot ke arah wajahku. Aneh, aku merasa jijik, aku bahkan kehilangan wajah melulurkannya dan saya merasa berkah dalam semua. "Kamu curang! Namun tidak ada yang keluar!" Seruku. "Maaf, tidak bisa memasang ...." Dia menjawab. Aku menariknya dan membawa mereka ke dalam memekku ****** Ronal, kudekap dia dalam-dalam, aku mencium bibirnya, dan menggoyang pinggulku kugoyang-canggung. Ronald diam saja, dia tampak sedikit kaku, tapi tetap kugoyang, dan ah .... Saya puas kali ini, sampai ia menyadari bahwa aku mmencubit perut keras dan saya berteriak setengah dari kesenangan, sesuatu terasaada dalam vagina saya, saya telah mencapai klimaks yang paling menyenangkan.

Setelah selesai mandi, berpakaian, hanya terasa perih alat vital saya. Mungkin karena saya terlalu bersemangat sama sekali. Setelah semuanya OK, sebelum kita meninggalkan ruangan untuk pulang, kami saling berpelukan di depan cermin. Tidak banyak kata yang bisa kita habiskan. Kami diam, saling berpelukan. "Aku mencintaimu Yulia" Terdenga Ronald suara berbisik, sambil menatap jauh ke wajahku. Aku terdiam, untuk beberapa alasan tidak bisa. Kata-kata ini diulang tiga kali. Aku terdiam. Tidak ada pikiran sama sekali, saya meneteskan air mata, terharu. "Aku cinta padamu, Ron," kataku lembut. "Sayangnya hal itu bisa abadi, tapi cinta bisa bersifat sementara di alam" terus saya lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan Anka muda? Setelah puas dengan adegan perpisahan, maka kita melangkah keluar dari ruangan setelah check out, kami pergi ke Blok M, dan kami berpisah di tempat parkir. Aku mencium pipinya, ia juga menanggapi dengan mencium tanganku. Ronald kembali ke rumahnya, dan aku pulang dengan gejolak yang sangat hebat berkecamuk karua jiwa tidak.

Merasa sedih, gembira, bahagia, cinta, kasih sayang dan sebaginya dan sebagainya. Ketika memasuki halaman rumah saya, saya terkejut sekali, banyak orang berkumpul di sana. Astaga ada bendera kuning ditempatkan di sana. Aku mulai gugup, karena saya kemuar dari mobil, saya menemukan keluarga berkumpul mas Burhan, ada tangisan. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Mahakuasa. Saya dicerca keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, dari HP saya karena hotel belum dimatikan sampai aku di rumah kuhidupkan. Saya melihat mas Burhan adalah bergerak di tempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan semua kekayaannya berlimpah. Sekarang aku janda kaya kesepian dalam arti sebenarnya. Tiga hari kemudian saya menghubungi HP melalui Ronald, yang mengatakan seorang wanita dengan suara lembut. Saya panas, tapi aku mencoba untuk tidak iri. Saya mendapat penjelasan dari dia, bahwa ia adalah saudaranya Ronald. Dan dijelaskan juga bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika, Mama tiba-tiba seperti yang disebut Papa urusan penting.

Sekarang aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, juga akan merindukannya. Saya kehilangan dua orang yang memiliki biaya hidup saya. Sejak saat itu sampai sekarang, saya selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun saya tidak lagi kontak dengan Ronald, dan selama yang aku mengisi hidupku hanya untuk belanja, wisata, nonton, ah ... macam-macamlah. Yang paling konyol, aku seorang pria pemburu muda yang tampan. Aku sudah banyak, mulai dari anak sekolah Gigolo profesional untuk amatir. Tapi kesan saya, Ronald masih yang terbaik! Dalam kesendirian ini. . . Semuanya bisa berubah .. . Kecuali, cinta dan cinta saya pada Ronad, Aku masih menunggu, bahkan kulit saya kendur, mataku rabun, aku hamil, ubanku bertabur, dan untuk memasuki makam, Ronald .... Oh, saya harap anda membaca kisah kita. Ketahuilah bahwa saya sekarang seorang maniak seks yang hebat, hanya Anda yang dapat memuaskan saya Ron?


Sumber : http://warna-xp.blogspot.com/2012/10/cerita-panas-nikmatnya-suami-orang.html#ixzz2FsOYDbo6

Read More »
19.12 | 2 komentar

cerita dewasa paling seru ngentot terbaru


cerita dewasa paling seru | Cerita Dewasa 17 tahun, kumpulan cerita dewasa, cerita panas|hot|porno|ngentot,foto bugil, foto telanjang, foto hot abg bugilfoto bugil abg bispak dan tante girang dan ada juga foto memek besar kontol besar dan cerita dewasa panas hot, tante bugil, Model Bugil, Toket Abg, Memek Abg, toket tante, model bugil , memek tante, toge besar bagi yang belum dewasa silahkan meninggalkan blog ini karena melihat foto bugil tante girang memek basah dan foto bugil telanjang ABG bispak sangat dilarang !! 


Ketika makan siang bersama (saat itu kira-kira 6 orang termasuk nirmala) dengan kendaraanku menuju salah satu rumah makan di daerah sabang. Pas memilih meja langsung menuju meja tapi aku agak terburu-buru atau si ahung yang terburu-buru sehingga terjadi tabarakan tanpa sengaja antara aku dan ahung. Hidungnya yang tidak begitu mancung menempel pada hidungku yang mancung banget. Tubuhnya tinggi bila dibanding wanita biasa kira-kira 170 cm plus sepatu, soalnya tubuhku juga sekitar itu, secara reflek aku memeluknya karena takut terjatuh. Dalam dekapanku terasa harum parfum mahal dan ternyata memang mahal yang membuat darahku berdesir mengalirkan hawa naafsu hingga keubun-ubun.
Setelah makan siang kamipun kembali kekantor dengan tidak membawa hubungan serius setelah kecelakaan tadi. Kira-kira setengah jam akan berakhir jam kantor aku hubungi dia lewat telephone untuk mengajak nonton dan kebetulan filmnya bagus sekali.. eh ternyata dia setuju kalau nontonnya hanya berdua saja.
Selama dalam perjalanan dari kantor ke tempat tujuan kami ngobrol ngalorngidul tidak karuan dan tertawa dan kutanya apakah dia sudah punya pacar? dijawab baru putus tiga bulan yang lalu makanya dia memutuskan untuk mutasi ke tempatku sambil mengepulkan asap rokoknya. Kupikir dia ini lagi labil dan kebetulan sekali aku mau mendekatinya, kuparkir kendaraanku di halaman pelataran parkir Jakarta Theatre.
Setelah membeli karcis dan makanan kecil kami masuk ke dalam gedung yang masih sepi... biasanya juga sepi sih.... aku mengambil posisi di tengah dan boleh pilih tempat kata penjaganya... Sesaat filmpun dimulai... tanganku mulai menyentuh tangannya... dia masih membiarkan.. mulailah pikiran kotorku... kuremas secara halus.... dia hanya membalas dengan halus....Kudekatkan wajahku ketelinganya... nafasku mulai masuk melalui lubang telinganya yang sedikit terhalang oleh rambutnya yang harum...
kuberanikan untuk mencium leher... dia hanya mendesah aaahhhhh...... kuarahkan ke pipi lalu ke mulutnya..... pertama kali dia menutup mulutnya tetapi tidak kuasa untuk membukanya juga karena aku terus menempelkan mulutku pada bibirnya.... ssssshhhhh......Tanganku tetap meremas jemari tangannya lalu pindah ke leher dan sebelah lagi ke pinggang... lama kelamaan naik ke buah dada yang masih terbungkus oleh pakaian seragam kantor... lidahku mulai memainkan lidahnya begitu pula sebaliknya.... kuperhatikan maatanya mulai terpejam... jemarinya mulai agak kuat meremas tubuhku.... kami tidak memperhatikan lagi film yang sedang diputar soalnya lagi asik sich....
aku raba kebagian paha.... tetapi terhalang oleh stokingnya yang panjang sampai perut... sudah tidak sabar aku untuk meraba kemaluannya... dia menarik tanganku agar jangan meraba barangnya... kuraba terus akhirnya dia mengalah.... kubisikan untuk melepaskan stockingnya.. kami lepas semua permainan sejenak... hanya untuk melepas stocking yang dia pakai... setelah itu kembali lagi ke permainan semula.... kurogoh dengan tanganku yang kekar dan berbulu selangkangannya yang masih terbungkus dengan cdnya... tanganku mulai kepinggulnya.. eh.. ternyata dia memakai cd yang diikat disamping..... kubuka secara perlahan agar memudahkan untuk melanjutkan kememeknya... yang terdengar cuma suara nafas kami berdua..... sampailah aku kepermukaan pusar lalu turun kebawah.... betapa kagetnya aku raba-raba ternyata bulunya hanya sedikit... kulepas mulutku dari mulutnya dan bertanya sama dia ...hung..... bulunya dicukur ya.... bukan jawaban yang aku terima tetapi tamparan kecil mendarat dipipiku... plak..... kulanjutkan lagi.... sampai akhirnya film sudah akan selesai....
Kubisikan lagi.. "saya ikatkan lagi ya..hung...." tidak dijawab.. kuikatkan kembali... filmpun berakhir kita semua bubar......Melangkah dianak tangga ke tujuh... dia menarik aku lalu membisikan "gung... talinya lepas...." buru-buru aku pepet samping kiri pinggulnya agar orang tidak menyangka... turun lagi keanak tangga kesembilan eh dia bisikan lagi "gung satunya juga..... kamu sih.. ikatnya 'nggak kencang..." sory dech kataku... akhirnya dia menuruni tangga dengan merapatkan kaki dan memegang samping kiri karana roknya... cepat cepat aku ambil mobil sementara dia berdiri menunggu... "sampai juga akhirnya......." kita berdua hanya cekikikan saja...
"Mau kemana lagi kita sekarang...." kataku terserah aja soalnya mau pulang males... lagi ribut sama mama.... lalu kupercepat laju kendaraanku menuju pondok tirta di halim... langsung masuk kekamar...Ngoborol-ngobrol sebentar... lalu aku kekamar mandi untuk pasang kondom.. dan kembali lagi terus kuciumi dia sampai 'nggak bisa nafas ...eeeggghhhhh...... sambil mencabut mulutnya.... pelan-pelan dong.... mulailah akumenciumi secara perlahan sambil membuka baju dan behanya.
Teteknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil... tetapi pentilnya masuk kedalam... kuciumi teteknya... sssshhhhh...... sambil menjambak rambutku. kumainkan lidahku di putingnya yang satu sementara yang satu lagi aku mencari channel radio fm.... ssssshhhhhh....... dan nafas yang memburu. kuturunkan roknya lalu celana dalamnya dan kubaringkan ketempat tidur sambil terus menyusu.... sssshhh......ooohhh..... gung.....aku tak peduli dengan suara itu. dan benar saja bulu jembutnya hanya sedikit dan halus-halus lagi.. kubelai-belai meski hanya sedikit... lalu kumainkan itilnya yang sudah basah ... dia agak kaget.... aauuu..... keperhalus lagi permainkanku... mau kumasukan jemariku kememeknya tapi ...aaauuu.... sakit gung.... lho anak ini masih perawan rupanya aku pikir...
Kujilati terus pentilnya sambil kubuka seluruh pakaianku... tampaklah dua insan manusia tanpa benang sehelaipun... dia memperhatikan kontolku sejenak.... lalu tertawa ngakak... hhhaaa... hhhaaa.... kenapa kataku.... "kayak penjahat yang difilm-film...." katanya.... lalu pelan pelan ku geser pahanya agar merengang... dan kuatur posisi untuk siap menerobos lubang memeknya... eeghhh... egghhh.... belum bisa juga... dua kali baru kepalanya yang masuk.... aku tidak kehilangan akal... kujilat terus puting susunya dan secara perlahan ketekan pantatku agar masuk seluruh kontolku... dan ..sssssshhhhhh.... eeeeggghhhh..... sssshhhh... barulah masuk seluruhnya aku punya kontol.... dan mulai kuayunkan secara perlahan sekali... ssssshhhhhh....ssssshhhhh... aaakkhhhh..... hung..... gung....... hanya itu suara yang terdengar..... makin lama makin cepat ayunan pantatku dan kurasakan seluruh persendianku mau copot...... sssssshhhhhh.... ooohhhh... my god.... katanya aku setop permainan sementara karena aku mau keluar jadi kuhentikan sesaat... eh dia malah membalikkan tubuhku.... kuatur posisi kontolku agar pas dilobang memeknya... dan ...bbbllleeess... masuk lagi kontolku dalam lumatan memeknya yang masih kencang..... dia menaikan dan menurunkan badannya... ssshhhh.... sshhhh..... aahhhh..... mulutku disumpalnya dengan susunya dan putingnya sudah menegang semua seperti kontolku yang menegang dari tadi..... ssssshhh... aaaaahhhhh.... ooohhhhh..... sssssshhh..... lima menit kemudian .... dia menjambak rambutku dan mejatuhkan tubuhnya ketubuhku.... gung....... aaaakkkkkhhhh....... gung........ssssshhhhh.... rupanya dia mencapai klimaks.... dan aku merasakan kejutan dari lubang memeknya seperti empot ayam..... sssshhhhhh.... aaahhhhhh...... hhunnggg........ pejuku nyemprot kedalam liang memeknya kira-kira empat atau lima kali kejutan..... yaaaahhhhhhh.....
Akhirnya kami berdua lemas dan bermandikan keringat..... sesaat tubuhnya masih menindih tubuhku.... dan kurasakan pejuku mulai mengalir dari lobang memeknya menuju keluar melalui batang kontolku kuciumi dia dengan mesra.... cup..cup...cup.... lalu dia menggeser kekasur.... kuambil sebatang rokok untuk kuhisap... ternyata dia juga menghisapnya..... aaahhh..... sambil memijat-mijat kontolku... "jangan dikepalanya..." kubilang... emangnya kenapa??? katanya ...."Ngilu.. tau nggak...." ...he... he... he... kutanya secara perlahan... hung... hhhmmmmm... katanya... cowok kamu dulu suka begini nggak.... nggak berani... katanya... jadi ini yang pertama aku bilang..... dia hanya mengangguk..... aku tidak memperhatikan kalau dikontolku itu ada tetesan darah dari memeknya.... dia berjalan menuju kamar mandi... lalu berteriak kecil.... aaauuuu.... kenapa.. kataku.... kencingnya sakit.... katanya.... lalu kami mandi berdua.... mebilas berdua.... dan membersihkan badan... tanpa terasa sudah jam delapan tiga puluh ... kami memesan makan malam dan disantap tanpa busana.... setelah santap malam kujilati lagi puting susunya sampai menegang kembali..... tapi aku meminta untuk mengulum kontolku dai hanya menggeleng..... kuraba memeknya juga mulai bannnjjiiirrr....... kubalikkan dia kuarahkan kontolku keliang memeknya dari belakang.... aaauu..... katanya kaget... dan ..dddhhuuutttt... bunyi dari dalam memeknya kita jadi tertawa lagi..... terus kuayunkan daari pelan sampai ngepot...... sssshhhhh... ssshhhhh... ssshhh... lalu dia minta aku berbalik dengan posisi terlentang sedang dia mulai menaki tubuhku sambil susunya disodorkan untuk dilumat lagi..... kuarahkan lagi tanpa melihat dimana posisi lobangnya... dan bless.... dia mulai mengayunkan tubuhnya... ssssshhhhhh..... sssshhhhh...... aaaahhhh....... gung..... lima menit kemudian tubuhnya kembali mengejang dan aaaahhhhh....... gung......... sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku. kini giliran aku yang tidak bisa bernafas karena tertutup rambut.... kuhentakkan pantatku kuat-kuat dan kuayunkan pantatku terus lalu.... sssssshhhhhhh..... hung......... pejuku yang kedua keluar........Kami istirahat sejenak lalu mandi air hangat lagi dan kutengok jam tanganku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam... lalu kuantarkan dia pulang kerumahnya dibilangan tebet timur....
Keesokan harinya kami bekerja seperti biasanya antara atasan dan bawahan.... tetapi dia menghubungiku ...gung... masih sakit kalau kencing..... tuh sampai tadi pagi juga sakit........ aku bilang nggak apa-apa..... tapi enak kan?? mau nambah.... dia bilang ..nanti.....


Sumber : http://warna-xp.blogspot.com/2012/11/cerita-dewasa-paling-seru-ngentot.html#ixzz2FsNj3lDd

Read More »
19.08 | 2 komentar